Bisakah dibayangkan kalau kita berjalan di gurun pasir yang akan kita temukan adalah bangkai dari kapal/ perahu yang sudah karatan dan rongso?. Laut Aral di Uzbezkistan dahulu kala adalah daerah yang makmur dengan hasil ikan dan bisa dibilang tempat yang cukup ramai untuk perdagangan penduduk sekitarnya. Akan tetapi setelah terjadinya penyusutan air laut sejak 1960, perlahan-lahan mulai mengalami kekeringan dan para nelayan mulai meninggalkan tempat tersebut. Asal mula kekeringan ini dipicu oleh buruknya sistem proyek irigasi Uni Soviet pada tahun 1940 dengan membuat aliran-aliran irigasi baru untuk pabrik. Diperkirakan 50%-75% aliran ini hanya terkuras untuk limbah dan dengan penyusutan permukaan laut dari 8,24 sampai 35 inci tiap tahun hanya sedikit yang tersisa dari Laut Aral.
Laut Aral di Uzbekistan adalah sebuah laut yang terkurung daratan di Asia Tengah. Sebenarnya Aral hanyalah sebuah danau tapi karena luasnya yang mencapai 68.000 km persegi dan merupakan danau terluas didunia mereka menyebutnya sebagai Laut. Sejak 2005 sudah banyak cara untuk menstabilkan keadaan Danau ini, akan tetapi karena telah banyak mengalami kerusakan dimasa silam keadaannya masih suram. Dam yang dibangun pada tahun itu sedikit membuat harapan walaupun memerlukan waktu yang sangat lama untuk kembali seperti dahulu.